Share This News!

Dapat Pinjaman Rp 850 M, BTN Genjot KPR FLPP & Subsidi Bunga

Jakarta, CNBC Indonesia | MARKET – Syahriza Sidik, CNBC Indonesia | 15 July 2020 14:17 – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memperoleh pinjaman baru sebesar Rp 850 miliar melalui perjanjian kerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero).

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, dana ini nantinya akan dipakai perseroan untuk menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi baik dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP maupun Subsidi Selisih Bunga (SSB).

“Kerja sama dengan SMF ini kami harapkan dapat menjadi stimulus tambahan dari yang sudah kita lakukan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui sektor properti,” kata Pahala Mansury, dalam keterangan pers, Selasa (14/7/2020).

Pahala mengatakan, melalui kerja sama ini, BTN dan SMF mendukung pemerintah dalam membantu bagaimana masyarakat mempunyai rumah.

Kerja sama BTN dan SMF tercatat yang sudah berjalan sejak tahun 2011 dan memiliki nilai outstanding pinjaman hingga Rp 17,8 triliun sampai 30 Juni 2020. Pinjaman tersebut terdiri dari pinjaman subordinasi sebesar Rp 6 triliun, pinjaman refinancing sebesar Rp 9,01 triliun dan pinjaman KPR FLPP sebesar Rp 2,87 triliun.

Selain kerja sama pinjaman atau refinancing, Bank BTN juga bermitra dengan SMF untuk transaksi sekuritisasi, Tercatat, nilai sekuritasi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) sebanyak 12 kali dengan nominal total sebesar Rp 11,65 triliun.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo pada kesempatan yang sama mengatakan, refinancing tersebut merupakan bentuk dukungan SMF kepada pemerintah melalui BTN agar dapat lebih memaksimalkan dalam pembiayaan rumah untuk rakyat.

“Kami berharap refinancing ini dapat memicu para penyalur KPR untuk memaksimalkan kemampuannya dalam mendorong pertumbuhan kredit yang tengah pandemi Covid-19,” ungkap Ananta Wiyogo.

Dijelaskan Ananta, melalui refinancing KPR ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu katalis yang dapat mendorong pertumbuhan kredit perbankan sejalan dengan program pemerintah dalam memulihkan kondisi ekonomi nasional.