Subsidi Rumah FLPP Tembus Rp10,87 T Buat 105 Ribu Unit
CNN Indonesia | Jumat, 18/12/2020 20:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat penyaluran subsidi rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 103 persen dari target per 17 Desember 2020.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR Arief Sabaruddin merinci realisasi penyaluran untuk periode tersebut mencapai Rp10,87 triliun untuk 105.960 unit rumah.
Secara total, penyaluran FLPP dari 2010 hingga 17 Desember 2020 tercatat mencapai Rp55,24 triliun kepada 761.562 unit rumah.
“Kami PPDPP dengan mitra bank sudah bisa menyalurkan sebanyak 103 persen sampai hari ini, setara 160 ribu dari target 102.500,” terang Arief pada penandatanganan PKS FLPP, Jumat (18/12).
Sementara, tahun depan, pemerintah mengalokasikan anggaran FLPP sebesar Rp9,1 triliun untuk 157.500 unit rumah melalui 30 bank pelaksana.
Anggaran tersebut terdiri dari Dana DIPA sebesar Rp16,62 triliun dan proyeksi pengembalian pokok sebesar Rp2,5 triliun.
Adapun 30 Bank Pelaksana yang dimaksud terdiri dari 9 Bank Nasional dan 21 Bank Pembangunan Daerah, baik konvensional maupun syariah.
Di kesempatan sama, Arief juga menyampaikan bahwa meski Indonesia mampu membangun jembatan lengkung terpanjang di dunia, masih dapat ditemukan rumah-rumah berkualitas di bawah standar.
Untuk mengantisipasi pembangunan yang tidak kasat mata, metode pemantauan akan diubah dari peninjauan fisik menjadi digital. Oleh karena itu, PPDPP meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Pemantauan Konstruksi (SiPetruk).
Masih di kesempatan sama, pemerintah juga meluncurkan aplikasi Sistem Informasi KPR Subsidi Perumahan (SiKasep) yang diperuntukkan bagi masyarakat untuk mencari rumah lewat ponsel pintar.
Pengembangan sistem e-FLPP 2.0 yang dilakukan pada 2020 juga menyempurnakan proses bisnis penyaluran FLPP agar lebih cepat dan optimal.