Program KPR Subsidi Diserbu Pekerja Bergaji di Bawah Rp4 Juta
Christine Novita Nababan, CNN Indonesia | Kamis, 24/09/2020 10:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia – Kementerian PUPR melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) menyebut pendaftar aplikasi Sistem Informasi KPR Bersubsidi atawa SiKasep didominasi oleh pekerja dengan gaji di bawah Rp4 juta.
Berdasarkan dashboard management control PPDPP, Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan pendaftar SiKasep periode 23 September 2020 didominasi oleh pendaftar dengan penghasilan antara Rp2,5 juta-Rp4 juta sebanyak 198.739 calon debitur.
Jumlah itu mencapai 73,02 persen dari total pendaftar yang ada. “Sudah saatnya masyarakat berpenghasilan rendah dimanjakan dengan berbagai aplikasi yang membantu,” ujar Arief, mengutip Antara, Kamis (24/9).
Selanjutnya, pendaftar SiKasep berpenghasilan Rp4 juta-Rp8 juta tercatat sebanyak 50.163 calon debitur atau 18,43 persen dari total pendaftar.
Terakhir, masyarakat dengan penghasilan kurang dari Rp2,5 juta atau sebanyak 21.411 calon debitur, sekitar 7,87 dari jumlah pendaftar, ikut mengajukan diri.
Secara total, jumlah masyarakat yang mengakses aplikasi SiKasep mencapai 228 ribu calon debitur. Di antaranya 40.930 pendaftar belum mengajukan subsidi checking, 94.355 calon debitur lainnya dinyatakan lolos subsidi checking.
Kemudian, 10.843 calon debitur dalam proses verifikasi bank pelaksana dan 398 calon debitur sudah diajukan oleh bank pelaksana untuk dicairkan dananya. Sementara, 90.934 debitur telah menikmati dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Menurut Arief, pandemi covid-19 yang melanda tidak menunjukkan penurunan permintaan subsidi KPR. Jumlah masyarakat yang mengakses SiKasep tembus 31.082 calon debitur per 23 September.
Tingginya minat masyarakat ini, sambung dia, tidak terlepas dari layanan aplikasi yang bisa diakses masyarakat dimana pun. Cukup mengunduh aplikasi, masyarakat sudah bisa mencari rumah subsidi yang dibutuhkan dan mengikuti proses yang ada.
“Ke depan, diharapkan PPDPP akan terus mengembangkan aplikasi dan teknologi untuk peningkatan layanan pembiayaan perumahan di Indonesia,” imbuh dia.
Sekadar informasi, hingga 18 September 2020, PPDPP telah menyalurkan FLPP hingga 89.807 unit rumah senilai Rp9,1 triliun. Angka itu setara 87,62 persen dari target.
Secara total, penyaluran FLPP sejak 2010 hingga 2020 sudah mencapai 745.409 unit rumah senilai Rp53,51 triliun.
Tahun depan, pemerintah menetapkan alokasi anggaran FLPP sebesar Rp16,62 triliun yang bersumber dari APBN murni dan Rp2,5 triliun dana bergulir. Angka ini lebih tinggi dari alokasi anggaran tahun ini yang sebesar Rp11 triliun.