Share This News!

Tip Beli Rumah di Akhir Tahun

CNN Indonesia | Jumat, 10 Dec 2021 10:13 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Pergantian tahun akan segera tiba. Namun, beberapa resolusi mungkin belum terpenuhi. Salah satunya membeli rumah, entah untuk hunian tinggal atau sekadar investasi.
Lalu, apa resolusi ini masih realistis untuk dikejar? Maklum saja, 2022 tinggal menghitung hari. Berikut tip membeli rumah di akhir tahun.

1. Pilih Rumah

Pengamat properti sekaligus Senior Associate Director of Research Colliers International Ferry Salanto menuturkan hal utama tentunya pilih dulu rumah yang akan dibeli. Sebab, waktu sudah mepet, sehingga pastikan rumah yang ingin dibeli sudah ada di daftar Anda.

Tetapi, Ferry mengingatkan jangan asal pula dalam menentukan rumah yang mau dibeli. Anda perlu memastikan rumah tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan. Khususnya untuk yang ingin investasi, perlu diperhitungkan apakah rumah ini punya nilai investasi atau tidak.

“Misalnya dari segi lokasi dan akses, mau di Jakarta atau luar Jakarta. Sebenarnya, jarak bukan isu lagi, asal waktu tempuh bisa dipastikan dan ada akses yang mudah serta cepat,” imbuh Ferry kepada CNNIndonesia.com, Rabu (8/12).

Selanjutnya, mekanisme pembangunan rumah, apakah sudah jadi atau inden alias baru dibangun ketika pembayaran uang muka (down payment/DP) dan administrasi pembelian sudah terpenuhi.

“Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan, apakah perlu rumah tinggal sesegera mungkin atau tidak. Jika tidak, inden juga bisa jadi pilihan,” imbuhnya.

2. Siapkan Dana

Jika soal pilihan rumah sudah mantap, maka selanjutnya Anda perlu memikirkan soal dana. Menurut CFP Learning & Development Manager Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho, membeli rumah pada akhir tahun sejatinya sama saja dengan membeli rumah pada umumnya.

Intinya, Anda perlu menyiapkan dana awal. Mulai dari DP, biaya administrasi notaris dan pajak-pajak, hingga cicilan pertama. Biasanya, pengeluaran-pengeluaran ini yang harus dipenuhi.

“Idealnya kita harus menyiapkan dana sekitar 20 persen sebagai uang muka, administrasi, dan pembayaran pertama lainnya,” ungkap Andy.

Misalnya, harga rumah Rp600 juta, maka setidaknya perlu Rp120 juta untuk melunasi berbagai pengeluaran awal ini.

3. Manfaatkan Insentif

Kendati butuh dana awal untuk DP dan lainnya, tapi nilainya sebenarnya bisa disiasati. Caranya dengan memanfaatkan insentif dan promo.

Kebetulan, Bank Indonesia (BI) tengah memberi insentif berupa relaksasi DP nol persen bagi pembelian rumah. Kebijakan ini berlaku sampai 31 Desember 2022.

Relaksasi ini bisa Anda manfaatkan, sehingga pengeluaran awal untuk membeli rumah bisa jadi berkurang, meski perlu dilakukan buru-buru sebelum tutup tahun.

“Tapi konsekuensinya, bila tidak ada DP biasanya cicilan akan meningkat. Jadi setelah itu, pastikan kita mampu untuk membayar cicilan bulanan dari hunian yang kita beli,” ujarnya.

Insentif lain adalah pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) dari pemerintah untuk pembelian rumah dengan harga maksimal Rp2 miliar. Sementara, untuk rumah seharga di atas Rp2 miliar sampai Rp5 miliar akan mendapat diskon PPN 50 persen.

Dengan insentif ini, maka biaya awal untuk membeli rumah bisa lebih rendah, sehingga memungkinkan untuk membeli rumah pada akhir tahun.

4. Jeli dengan Promo

Tak cuma insentif dari pemerintah dan BI, Anda juga bisa memanfaatkan promo dari pengembang perumahan. Misalnya, bebas biaya pemesanan (booking fee), bunga rendah bila menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank rekanan pengembang, hingga diskon harga rumah.

“Biasanya hal-hal ini juga bisa dinegosiasikan ke pengembang,” tuturnya.

(uli/bir)